Sunday, April 21, 2013

Wakil Bupati Cianjur Membuka Rapat Koordinasi KPA Cianjur

?KPA Cianjur telah menyusun Rencana kegiatan program HIV AIDS tahun 2013 keberadaan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Kabupaten Cianjur akan melaksanakan konseling di 10 puskesmas dan di dua rumah sakit diantaranya RSUD Cianjur dan RSUD Cimacan. Diharapkan selain perencanaan dan pelaksanaan, rapat koordinasi ini dapat menghasilkan program kerja yang maksimal dan efisien diantaranya melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi upaya penanggulangan AIDS juga dilakukan di semua VCT ( Voluntary Counseling and Testing ) yang telah ada di setiap puskesmas dan rumah sakit, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan menghasilkan juga informasi yang berguna serta pelaksanannya harus tepat sasaran?. Demikian dikatakan Wakil Bupati Cianjur, Dr. H. Suranto, MM., saat membuka Rapat Koordinasi KPA Cianjur.

Wakil Bupati Cianjur yang juga sebagai ketua KPA Cianjur, mengingatkan kepada para konselor KPA Cianjur yang hadir, bahwa hasil dari rapat koordinasi dapat menghasilkan peningkatan kinerja dan perjuangan para konselor agar dapat meyakinkan bahwa pasien yang melakukan pemeriksaan pun tidak perlu khawatir, malu, ataupun takut, karena kerahasiaan pasien sangat dijamin. Petugas klinik IMS disetiap puskesmas ini terdiri dari Dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang ramah dan pastinya tidak akan mendiskriminasi.

Sementara itu anggota panitta dari Dinas Kesehatan Cianjur, Ibu Cicih menuturkan rapat koordinasi saat ini berdasarkan penelusuran KPA Cianjur yang pada dasarnya bahwa Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup menonjol pada sebagian besar wilayah dunia khususnya di Kabupaten Cianjur. Keberadaan virus Human Immunodeficiency (HIV) makin memperparah penyebaran IMS. Pada perkembangan lainnya, peningkatan resistensi antimikroba terhadap beberapa kuman penyebab IMS telah menyebabkan beberapa rejimen pengobatan menjadi tidak efektif, sehingga angka kejadian penyakitpun cenderung meningkat kembali.

Seperti dilancir dari KPA Pusat bahwa perkembangan epidemi yang meningkat di awal tahun 2000-an telah ditanggapi dengan keluarnya Peraturan Presiden nomer 75 tahun 2006 yang mengamanatkan perlunya intensifikasi penanggulangan AIDS di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara di Asia dengan epidemi yang berkembang paling cepat (UNAIDS, 2008). Kementerian Kesehatan memperkirakan, Indonesia pada tahun 2014 akan mempunyai hampir tiga kali jumlah orang yang hidup dengan HIV dan AIDS dibandingkan pada tahun 2008 (dari 277.700 orang menjadi 813.720 orang). Ini dapat terjadi bila tidak ada upaya penanggulangan HIV dan AIDS yang bermakna dalam kurun waktu tersebut. (d_nie/agus aq,ras)



View the original article here



Peliculas Online

No comments:

Post a Comment